Tips Agar Terhindar Dari Efek Negatif Sosial Media

 

Sosial Media

 Di era sosial media kaya sekarang ini siapa sih yang gak punya sosial media? walaupun cuman satu aja, pasti hampir semua orang punya salah satunya, entah itu Facebook sang legend sosmed, Twitter, atau Instagram yang sekarang lagi hype banget. Di zaman sekarang ini kayanya agak sedikit mustahil kalo kita gak bisa nemu informasi tentang suatu hal, bahkan informasi pribadi tentang seseorang pun bisa kita dapat dengan mudah seperti dimana dia tinggal, sekolah, keluarganya, atau bahkan aktivitas-aktivitas sehari-hari juga bisa kita ketahui jadi kayanya istilah "cowo misterius" yang suka bikin cewe dag-dig-dug-der sekarang populasinya mungkin sudah sangkat sedikit, mirip-mirip hewan langka badak bercula satu kali ya, dan mungkin cowo misterius sudah mulai harus dilindungi oleh negara biar gak punah hehe..

 Sekarang setiap orang punya tempat dimana mereka bisa mengekspresikan dan mengenalkan dirinya di depan publik atau bisa disebut dengan Personal Branding atau yang lebih kejamnya pencitraan, ya setiap orang bisa pencitraan sekarang, bukan hanya pemerintah saja yang katanya suka pencitraan. Bahkan yang kadang aneh adalah orang-orang yang di dunia nyata bisa kita bilang pendiam tapi kalau di sosial media mereka bisa lebih ekspresif bahkan lantang bersuara, mungkin karena mereka merasa lebih aman dibanding harus berbicara secara langsung, padahal sosial media mempunya kecepatan penyebaran informasi yang lebih cepat dibanding media-media lainnya atau lebih gampang dan cepat Viral, setara kali ya dengan kecepatan penyebaran virus corona yang varian delta yang lagi melanda diseluruh dunia.

Mental Health

 Yang bahaya dari sosial media atau efek negatifnya sih menurut gua ke Mental Health buat yang gak siap, karena biasanya orang-orang yang bermain sosial media hanya memposting hal-hal yang baik saja yang terjadi dalam hidup mereka, jadi seolah-olah semua orang terlihat selalu bahagia padahal nyatanya gak gitu juga, mungkin para Instagram User ini menerapkan pepatah bahwa aib itu tidak baik untuk diumbar ke publik jadi mereka hanya posting yang baik-baiknya saja, ya nggak salah memang.

 Sebenarnya isu Mental Health ini bukan isu yang baru tapi banyak juga penelitian bahwa sosial media bisa memberikan dampak buruk untuk kesehatan mental kita, sebenarnya mungkin gak perlu diteliti juga ini sudah dirasakan oleh banyak orang, ketika melihat orang lain memposting pencapaian mereka kita jadi merasa kaya kita tertinggal atau istilah anak gaul nya "Fear of Missing Out" (FOMO), atau hidup mereka seperti terlihat lebih baik dari hidup kita, jadi jatuhnya kaya kita melakukan komparasi-komparasi dan judgment terhadap pencapaian dan kehidupan diri kita sendiri. Apalagi di instagram atau sosial media banyak banget konten-konten yang membahas bahwa kalau kita berada di usia x kita harus punya ini, punya itu, jadi kaya seolah-olah kalau kita gak sesuai sama itu kita gagal dan gak sukses, mantep bangetlah hidup udah kaya perlombaan jatuhnya, dan kita jadi gak bisa menikmati hidup dengan apa yang kita punya, ya sebenarnya emang gak salah ada tujuan-tujuan begitu tapi gak semua orang juga harus begitu, kalau kata gua hidup itu singkat jadi nikmati dan syukuri aja.

  Jadi kalau menurut gua sosial media itu selain tentu ada hal positif seperti kita dapat ilmu baru dari tutorial-tutorial yang dibagikan juga bisa menimbulkan rasa iri dan kecemburuan di dalam hati dan sanubari umat manusia lainnya, kadang orang kalau dinasehatin jangan terlalu terbuka atau berlebihan di sosial media malah di bilang "iri? bilang boss, hahay palpalepalpale" atau "jangan iri dengki, jangan iri dengki, jangan iri dengki" jingan emang.

 Mungkin agar kita terhindar dari penyakit mental health dan hidup kita menjadi lebih tenang ada beberapa hal yang bisa kita lakukan :

1. Ingat bahwa kehidupan nyata tidak sempurna seperti sosial media.

A Fake Life

   Ini adalah hal yang harus kita tanamkan dalam hati kita, bahwa kehidupan seseorang tidak selalu baik-baik saja seperti apa yang tertera di sosial media mereka, pasti dibalik kebahagian ada masalah-masalah yang tentunya tidak terpublikasi, kadang mereka terlihat tegar diluar namun rapuh didalam, dan mungkin masalah mereka lebih besar dan berat dibanding masalah kita. 

2. Membatasi menggunakan sosial media.

Limitation

 Sosial media menurut gua pribadi hampir sama candu nya dengan bermain game, kita bisa lupa waktu saking asyiknya, tapi sosial media ini semakin banyak kita scrolling atau exploring kadang malah jadi gak bagus buat kesehatan jiwa dan pikiran kita, karena akan ada banyak informasi masuk ke kepala kita yang kadang informasi itu sebenarnya tidak kita butuhkan, jadi ibarat sebuah lemari yang isi nya terlalu banyak pakaian dan pakaian nya tidak pernah kita pakai dan akhirnya malah jadi sampah, jadi mungkin kita bisa membatasi berapa lama kita akan berselancar di sosial media setiap harinya, menurut salah satu artikel yang gua baca durasi maksimal untuk main sosial media adalah 3 jam per harinya. 

3. Membatasi untuk mengikuti orang lain.

Unfollow

  Ketika kita mengikuti orang lain di sosial media, itu sama saja kaya kita berlangganan netflix atau majalah, kita akan mendapatkan update informasi terus menurus dari objek yang kita ikuti, toh kalau kita pikir-pikir apa pentingnya kita harus mengikuti atau mengetahui kegiatan-kegiatan serta rutinitas seseorang, kecuali kalau orang itu adalah orang-orang yang memang dekat dengan kita dan mereka adalah bagian dari circle kita, jadi kita bisa lebih selektif dalam menentukan siapa yang layak diikuti. lagipula kenapa ini sosial media harus menggunakan kata "Mengikuti" atau "Diikuti" seolah-olah kita ini sebagai pengikut dari orang yang kita ikuti, sudah mirip pengikut nabi saja, harusnya yang lebih pas seperti facebook menggunakan kata "teman".

4. Sadari bahwa dunia nyata lebih penting dari sosial media.

Real Life

 Ini merupakan hal yang kadang dilupakan bahwa kehidupan nyata kita lebih penting daripada kehidupan di sosial media kita, karena orang-orang yang berada disekitar kita di dunia nyata itulah yang akan memberikan pengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari bukan orang-orang yang berada jauh diluar sana yang kita ikuti.  

5. Gunakan sosial media untuk mendapat pengetahuan atau informasi.


Improve Knowledge and Skills

 Banyak sekali konten kreator yang dimana mereka berbagi tips atau trik tentang suatu hal, atau sharing knowledge dan pengalamannya, nah menurut gua justru akun-akun gini yang harus kita ikuti karena jarang sekali orang mau bagi ilmunya secara gratis terutama dari para profesional. Terutama ilmu-ilmu yang kita bisa praktekan langsung di kehidupan kita bukan drama-drama atau rasa iba yang diperjual belikan yang bisa bikin kita mellow atau baper.


 Nah, jadi itu dia tips yang bisa gua berikan untuk bisa dijadikan filter buat kita dalam bermain sosial media, ingat bahwa kita tidak bisa mengatur semua orang untuk berprilaku seperti apa, yang bisa kita lakukan adalah mengatur dan menjaga diri kita sendiri agar terhindar dari hal-hal negatif dari efek bermain sosial media.

Post a Comment for "Tips Agar Terhindar Dari Efek Negatif Sosial Media"